Selasa, 13 Mei 2008

Potret Perempuan Indonesia

Sebut saja suminah perempuan berumur 32th,dan biasa dipanggil dengan sebutan sum,yang berasal dari sragen, sum sekarang tinggal di Jakarta bersama suami dan anak-anaknya. Di Jakarta sum, bekerja sebagai penjual kopi keliling tepatnya di sekitar daerah senayan Jakarta Pusat, biasanya aktivitas rutinitas seorang Sum, dimulai pada pagi hari tepatnya jam05.30 biasanya ia sudah berangkat dan mulai ngongkrong di daerah sekitar senayan dan menjajakan bakul yang dijinjingnya yang berisikan kopi maupun termos yang berisikan air panas.
Kadang kala ia sering berpindah-pindah tempat alasannya ya apalagi kalau bukan mencari tempat yang rindang dan penuh dengan pepohonan yaah menghindari sengatan panasnya sinar matahari yang begitu menyegat tubuhnya...ya itulah sosok Sum...
Pembicaraan pun kumulai ketika diam-diam ia melirik orang yang ramai, dan mulai mencuri perhatian orang-orang dengan gaya dan bahasa tubuh yang menarik pelangganya. kemudian mulailah mantra keluar dari mulutnya ya... apalagi kalau bukan mulut-mulut marketingnya...Kopi mas...Kopi mas...Opsss ia pun menoleh kepadaku, ya Mbk, Kopi mbk...Kopi mbk...Sum, pun menarik perhatianku, aku pun mulai tergoda tuk memesan secangkir kopi Mbk kopi ya...ia pun menjawab satu apa dua Mbk, akupun menoleh ke temanku dan menayakan apa ia mau apa tidak temankupun mengagguk mau dan akupun kembali menoleh kearah mbk sum,aku pun berkata dua Mbk, dengan sergapnya ia menurunkan jinjinganya dan pelan-pelan ia meramu dan membuatkanNya untuk ku dan temanku, setelah usai meramu iapun memberikanya pada ku dan temanku...ini Mbk kuambilah dengan dua tanganku dan kuberikan satu pada temanku...hhhhuuuuuuu....huuuu...Panasnya Kopi dan wanginya kopi, membuatku enggan dulu untuk meminumnya sambil ku tiup dulu agar tidak terlalu panas ya setidaknya Hangat2 kuku lah...
Sambil menunggu hangatnya kopi, akupun mulai memperhatikan mbk Sum ya mbk suminah...seringkali ia mengusap dahinya dengan tanganya, dan membetulkan sangulan rambutnya...nah pada saat inilah aku, mulai terdiam ketika melihat perangai, semangat, sikap,sifat-nya yang, membuatku teringat pada sosok Kartini sehingga dalam benak ku berkata, kalau saja kartini masih hidup, pastilah kartini bakal tersenyum ketika melihat sosok sum, yang menurutku begitu bersahaja, tangguh, dan mulia, begitu luwes mempertahankan hidup...Akupun mulai mencari-cari lagi perhatianya, O ya Mbk,pastilah menguntungkan ya menjual kopi seperti ini, apalagi kalau-kalau kopi mbknya pas rasanya...Ia pun tersenyum dan mulai menjawab pertanyaan ku, ya gak juga mbk-nya, terkadang memang laku tetapi terkadang juga tidak laku yaah hanya satu atau tiga orang aja mbk yang beli itu kalo tidak laku dalam satu hari lho mbk...Tapi Mbk, kalau laku biasanya untungnya ya bersihnya dapat Rp20000rb gitu, dan biasanya pulang sampai di rumah jam21.00 malam, ya datang-datang kerumah ya pasti senang,sum pun tersenyum bak, perempuan yang begitu bahagia, ketika ia mengungkapkan perasaan senang-nya ketika jualan kopinya laris, diam2 juga aku, mencuri lagi pandanganya atas ungkapan verbal dan non verbalnya...trus mbk,kadang juga saya mbk,sering membawa anak saya yang kecil ya kadang-kadang bantu sedikit2lah, tapi kasian juga kadang kecapean dianya kadang juga tertidur disini mbk,... oh gitu.. O ya mbk, anak mbk berapa tahun umurnya, umurnya se 2th lebih yang kecil, kalo yang tua sekarang kelas 5 SD,...ooo...begitu dan disertai dengan anggukanku, akupun mulai lagi bertanya, kalo suami mbk, kerjanya apa, sum pun menjawab suami saya kerja tukang becak, ya kadang-kadang narek kadang2 juga nggak, sakit-sakitan se mbk dianya... o ya Mbk, gak cape jadi beban kelurga, sum pun menjawab ya...nggaklah mbk, ya saya, jualan gini juga kan membantu kebutuhan perekonomian keluarga yaah buat makan bersama mbk. Oh gitu. Aku,pun mulai meng-angguk2kan kepalaku, sambil terdiam sejenak kucium lagi harumnya kopi, dan meminuminya kembali yang kurasa kopiku sudah terasa hangat...ketika ku minum akupun merasakan enaknya kopi buatan sum...aku pun mulai teringat dengan sosok ibu yang sewaktu pagi biasanya membuatkan kopi buat ayah, dimana aku pun iseng diam2 meminumnya sampai-sampai setegah gelas,endingnyapun aku selalu dimarahi ibu, karena sering seperti itu ha...ha....(akupun tersenyum kalau mengingat hal ini, yaah begitulah aku..he...)
Kopi pun habis kuminum, melihat kopi ku-pun habis temanku langsung membayarnya...dan kamipun tak lupa mengucapkan terimakasih kepada mbk sum, dan bergegas pergi meninggalkanya.
500 meter tidak jauh kami meninggalkan mbk sum, akupun menoleh lagi ke arahya...Puji Tuhan akhirnya ada orang yang membeli lagi...Amin. ya begitulah kira2 ceritaku.
Banyak hal yang ku pelajari dari Sum, ia seorang perempuan Indonesia yang kokoh, kuat, bertanggung jawab, berani mengambil resiko, dan rela berkorban demi keluargannya,semestinya kukatakan SUMINAH adalah seorang yang bersahaja, tangguh, kuat, dan mulia, sungguh wanita yang luar biasa dan berdikari bagi dirinya dan mau berjuang, inilah kualitas dan dedikasi, rasa harga diri yang begitu kuat, sehingga mengahantarkanku membawa sosok perempuan menjadi lebih baik jikalau di barengi dengan pendidikan yang baik pula, yaah sitidaknya adalah harapan yang besar terhadap perempuan untuk mau mandiri dan ayolah...marilah menghapus budaya paternalistik bahwa perempuan tidak selalu di rumah saja,dan terus menjadi objek kekerasan, berkerja dan temukan makna, kurasa apapun yang baik pastinya halal Ok Mbk Sum...Sum,pasti Kartini bangga padamu...