Rabu, 23 April 2008

Artis Menjadi Kepala Daerah euy.......

Beberapa hari ini santer terdengar baik itu di media televisi, cetak, bahkan di warung kopi sekalipun, ribut-ribut membicarakan masalah pesta demokrasi di sejumlah daerah, seperti yang baru- baru ini melaksanakan PILKADA seperti Sumatera utara dan Jawa Barat, dan tentunya akan disusul beberapa daerah lainnya yang akan melaksanakan pesta demokrasi tersebut ntah itu menjadi Gubernur, Bupati, Walikota, Sekda dan sejumlah posisi lainnya. Namun hal yang menarik dan heboh baru- baru ini, adalah sontak terdengar sehingga menjadi wacana public adanya perebutan posisi sebagai Gubernur, Bupati, Walikota/Wakil, notabene adalah seorang artis.
Representasi wajah-wajah barupun membawa warna inspirasi baru di dunia politik, khususnya tentang artis menjadi kepala daerah, padahal kalau di liat-liat artis jelas beda dengan politisi, ya begitulah kira2... namun bisa di katakan artis adalah orang yang berkecimpung di dunia eintertiner, yang notabene di kenal seorang penghibur entah itu sebagai Bintang film, Penyanyi, Pelawak, Aktor, Senimanwati, Seniman,musisi dll, atau apalah sebutannya, hal inipun bagai petir di siang bolong beberapa hari ini sedikit aneh terdengar ketika para politisi berbondong-bondong menginginkan untuk menduduki kursi-kursi empuk dan mendapatkan posisi menjadi kepala daerah, namun malah ladangnya tanpa sengaja telah di masuki wajah- wajah baru yang tentunya kalah tenarnya dari sang calon yaitu seorang artis ibukota.
Strategi- strategi jurus jitu pun mulai dimainkan, berbagai unsur teknik dan taktik diperankan didalamnya yah, setidaknya untuk mengambil simpati dan empati rakyat, sebut saja janji dan janji politik, atau malah kontrak politik dengan berbagai tim sukses organisasi lainnya, atau apalah (...eit...eit...bentar dulu lin...), berbagai analisis, diagnosapun mulai di argumenkan dalam dialog, debat dan silang pendapat, yaah itulah membicarakan hal yang tidak penting sehingga hal inipun menjadi sebuah fenomena yang seolah-olah terkesan terlalu di besar-besarkan.
Ya fenomena se katanya artis menjadi kepala daerah?? Artispun berbondong-bondong melirik kursi untuk menjadi Kepala daerah di sejumlah daerah, yaah apa mungkin sudah tidak laku lagi kali atau??....O ya sebut saja Bang, Rano Karno yang baru tepilih, dan yang baru tenar terdengar Kang Dede Yusuf yang di usung partai PAN, yang berpasangan dengan Kang Ahmad heryawan, dan juga artis yang cantik Wanda Hamidah dengar-dengar akan di calonkan oleh partai PAN pelesetanya (Partai Artis Nasional) akan menjadi calon wakil walikota Tanggerang, yang berpasangan dengan Wahidin Halik, dimana yang baru- baru ini sempat populer tu lin, karena gaungnya memperotes dan mencekal peforma goyangan gergaji DP atau Dewi persik di daerah taggerang dan sekitarnya...euy... ya berbicara DP melekat dan identik dengan nama Saiful jamil yang notabene adalah mantannya suaminya DP, yang lagi dan lagi, sssuuuuttt....tentunya ikut andil dalam isu-isunya neh ya...di calonkan menjadi wakil walikota serang...Wow...
Seiring trend ini, berbagai spekulasipun muncul seputar trend artis menjadi kepala daerah, sehingga menghantarkan kita pada sejumlah pertanyaan apakah benar ini merupakan trend dan fenomena? atau memang menjadi artis tuk hidup tidak bisa menjanjikan? atau suatu aji mumpung kale artis menjadi kepala daerah, ya iyalah mereka kan emang populer lin, lho...lho....kan ada pak Agum gumelar yang notabene purnawirawan, yang juga tenar lin, lah piye...jeng...eit...eit...bentar dulu lin, berbicara fenomena hal serupa pun pernah di alami negara-negara lain seperti: Filipina dan India dll, sebenarnya se bagi mereka ne bukan fenomena se.... so tempat kita aja gak pernah di pimpin seorang pemimpin yang notabene seorang artis backgroundnya, ada juga arnold swazeneger yang di kenal sebagai Aktor pemeran film Predator dan sejumlah film lainnya. yaah...mungkin indonesia aja yang masih aneh dengarnya....he...hu...ha...kembali ke topik atau alih2 politik partai yang notabene kurang bergaung dalam memberikan kontribusi keberlangsungan NKRI. Sehingga ya jelas saja menghantarkan artis yang notabene seorang yang populer dan tenar karena di kenal memiliki fans dan pengemar...he...he...e...ah yaah setidaknya kan nama partai juga bisa kebawa-bawa...he...he...ada ada saja politik...atau bisa jadi lin, artis lebih peka dengan kehidupan sosial? atau mungkin lin, rakyat bisa jadi juga neh, rakyat Indonesia mengalami krisis kepercayaan dengan partai2 Nasionalis, seperti PDIP dan Golkar, yang tentunya terus mengaggung-aggungkan cara pandang pluralistik, huh...O ya ne jika menilik sebentar memang suksesi pilkada dua daerah diatas Jawa Barat dan Sumatera Utara di menangkan oleh partai PKS, katanya se belum keliatan Lip servicenya...
Jika di analisis sosok dan figur sebenarnya berperan penting gak se menjadi pemimpin yuup...kita intip ne lin, Artis menjadi kepala daerah tentunya sudah menyandang ketenaran dan kepopuleritasan, disisi lain tentunya hal ini pun mempermudah untuk penjelmaan menjadi kepala daerah ya karena sudah di kenal tadi, apalagi ne lin ya ...'image' merekanya dalam suatu peran yang dimainkan bagus ne lin, sebut jak tokoh Kang dede, kan lebih di kenal sebagai 'My Hero' di film-filmnya, sehingga ya masyarakat mudah percaya lin, soalnya kan 'My Hero' lin, jelaslah akan membawa suatu perubahan dalam sekejap, ha...ha... kayak tokoh Superboy aja deh...lom lagi, pengaruh yang besar terhadap perspektif rakyat, yang harapanya memiliki image yang baik dalam hal Kepribadian (Watak,Sifat,Sikap). Sehingga secara otomatiskan membawa peranan penting dan image yang baik lin, oh...oh...gitu, lalu kalo artis nya dalam film berperan sebagai Pembantu rumah tangga contoh saja Inem pelayan seksi, apa masih mau rakyat memilih nya jika kelak si inempun mencalonkan diri sebagai kepala daerah...?? atau malah- malah nantinya yang terpilih artis sebagai kepala daerah yang ada malahan acting bo...Lah piye jeng...
Itulah lin, susah juga apa mungkin rakyat kan udah stres pilih yang bukan artis ne, ngomong2 katanya se biar sekaligus menghibur rakyat benar gak se...Atau atau emang sudah menjadi kebutuhan artis jadi Kepela Daerah??.. atau apa Hal ini ya yang di sebut proses demokrasi panjang, sehingga ya membawa desakan rakyat dalam alam demokrasi yang teramat sangat, sampai-sampai rakyat bingung dan bingung ya mau gak maulah habisnya.....Tapi ya gimanapun itu konsekwensi rakyat jika memilih pemimpin yang seperti itu...Gimanapun ya.....ah sudahlah...biarlah proses waktu yang berbicara??? Cape deh...Huh..

9 komentar:

cahpesisiran mengatakan...

Btw, mungkin klo tukul maju jadi capres di 2009, n akhirnya kepilih jadi RI 1 asik kali ya..
bangsa indonesia gak bakalan susah lagi.. tiap hari ketawa-ketiwi..
hehe..
salam kenal ya..

diriku adanya mengatakan...

Ha...ha...Masnya bisa2 aja, tapi boleh juga ya itung2x, rakyat gak sterss... ya pastinya negara indonesia selalu di pandang tukul, melalui Dimensi empat matanya...kemana-mana bawaan nya lektop..ha...ha...katrok..katrok...ha...ha... sip..sip...

Yohanes Supriyadi mengatakan...

Hebat sekali ya kepala daerah yg banyak "terpilih" sebagai artis. cuman, aku nggak setuju soal ini. dunia artis berbeda dengan dunia politik pemerintahan, kasihan dia jangan-jangan jadi stress. ini presenden buruk bagi kaum birokrat politisi yg memang memilih jalur politik pemerintahan sebagai jalur hidup. hidup ini menurut saya mesti focus, kalau mau jadi artis ya...jadilah artis yang mau dan mampu membangun indonesia dgn profesinya. toh membangun indonesia ini bukan hanya melalui jalur politik pemerintahan kan ? ini tipikal orang yg nggak konsisten, jadi konsistensinya saya pertanyakan tuh.

diriku adanya mengatakan...

to: Bg, Yadi


Tanggapan yang baik, wajah baru artis manjadi kepala daerah, kedengaranya memang terasa aneh,jika di pertimbangakan untung dan ruginya jelas lah hal ini banyak ruginya, jika di lihat dalam kepemimpinanya birokrasinya bisa2 "Kepribadian Ganda Acting" yang di perankan tuk menjadi seorang Pemimpin, yang notabene akan menjadi seorang panutan/cerminan, bagi kaum muda yang akan datang, belum lagi, ajang kepemerintahan bisa2 akan di jadikan panggung sandiwara, jalur pemerintahan bisa2 dianggap dunia hiburan,Belum lagi jika kita menilik pengalaman masa lalu, ketika merintis menjadi seorang artis, sykur2 baik tapi kalo jelek ya secara otomatis juga akan membawa imagenya ketika menjadi seorang artis, Apalagi seorang artis yang identik/melekat dengan sosok seseorang yang hidup di dunia gemerlap,(memang tidak semuanya)tapi ya mau tidak mau menghantarkan kecendrungan streotipe masyarakat yang kurang baik, dan ini bagi para artis lainyapun mungkin akan menjadi sebuah tantangan, ya semestinya memang berangkatlah tuk focus dengan jalur yang ada... Susah kalo tidak siap(maaf para artis bukan untuk menakut-nakuti, tapi ini ya realita)jadi ya mesti realistis, betul kata bg, yadi untk membangun indonesia tidak harus di jalur pemerintahan, dan menjadi POLITIKUS yang ada nanti malah UUD,(kata SLANK Ujung-ujungnya duit)...he....he...Thx&Gbu.

diriku adanya mengatakan...

to: Bg, Yadi


Tanggapan yang baik, wajah baru artis manjadi kepala daerah, kedengaranya memang terasa aneh,jika di pertimbangakan untung dan ruginya jelas lah hal ini banyak ruginya, jika di lihat dalam kepemimpinanya birokrasinya bisa2 "Kepribadian Ganda Acting" yang di perankan tuk menjadi seorang Pemimpin, yang notabene akan menjadi seorang panutan/cerminan, bagi kaum muda yang akan datang, belum lagi, ajang kepemerintahan bisa2 akan di jadikan panggung sandiwara, jalur pemerintahan bisa2 dianggap dunia hiburan,Belum lagi jika kita menilik pengalaman masa lalu, ketika merintis menjadi seorang artis, sykur2 baik tapi kalo jelek ya secara otomatis juga akan membawa imagenya ketika menjadi seorang artis, Apalagi seorang artis yang identik/melekat dengan sosok seseorang yang hidup di dunia gemerlap,(memang tidak semuanya)tapi ya mau tidak mau menghantarkan kecendrungan streotipe masyarakat yang kurang baik, dan ini bagi para artis lainyapun mungkin akan menjadi sebuah tantangan, ya semestinya memang berangkatlah tuk focus dengan jalur yang ada... Susah kalo tidak siap(maaf para artis bukan untuk menakut-nakuti, tapi ini ya realita)jadi ya mesti realistis, betul kata bg, yadi untk membangun indonesia tidak harus di jalur pemerintahan, dan menjadi POLITIKUS yang ada nanti malah UUD,(kata SLANK Ujung-ujungnya duit)...he....he...Thx&Gbu.

diriku adanya mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
diriku adanya mengatakan...

to: Bg, Yadi


Tanggapan yang baik, wajah baru artis manjadi kepala daerah, kedengaranya memang terasa aneh,jika di pertimbangakan untung dan ruginya jelas lah hal ini banyak ruginya, jika di lihat dalam kepemimpinanya birokrasinya bisa2 "Kepribadian Ganda Acting" yang di perankan tuk menjadi seorang Pemimpin, yang notabene akan menjadi seorang panutan/cerminan, bagi kaum muda yang akan datang, belum lagi, ajang kepemerintahan bisa2 akan di jadikan panggung sandiwara, jalur pemerintahan bisa2 dianggap dunia hiburan,Belum lagi jika kita menilik pengalaman masa lalu, ketika merintis menjadi seorang artis, sykur2 baik tapi kalo jelek ya secara otomatis juga akan membawa imagenya ketika menjadi seorang artis, Apalagi seorang artis yang identik/melekat dengan sosok seseorang yang hidup di dunia gemerlap,(memang tidak semuanya)tapi ya mau tidak mau menghantarkan kecendrungan streotipe masyarakat yang kurang baik, dan ini bagi para artis lainyapun mungkin akan menjadi sebuah tantangan, ya semestinya memang berangkatlah tuk focus dengan jalur yang ada... Susah kalo tidak siap(maaf para artis bukan untuk menakut-nakuti, tapi ini ya realita)jadi ya mesti realistis, betul kata bg, yadi untk membangun indonesia tidak harus di jalur pemerintahan, dan menjadi POLITIKUS yang ada nanti malah UUD,(kata SLANK Ujung-ujungnya duit)...he....he...Thx&Gbu.

Kristina Dian Safitry mengatakan...

salut buat yang punya blog aja deh...

lamanday mengatakan...

Artis jadi politisi, pengusaha sekaligus pejabat, pejabat jadi penjahat, polisi jadi preman, peneliti sekaligus intelejen, pegawai jadi tukang catut, anggota dpr jadi calo, dosen jadi konsultan, mahasiswa jadi buruh demo....

ah, bukankah "jabatan" rangkap dan alih fungsi dah biasa di Indonesia tercinta ini.

Bangsa kita kan multitalenta Lin..

Hehehe...

*selalu Abang tunggu tulisan kritisnya!